Kecerdasan buatan
Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang ditambahkan
kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau Intelegensi
Artifisial (bahasa inggris: Artificial Intelligence atau hanya disingkat AI)
didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya
dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin
(komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.
Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem
pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan
robotika.
Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat,
AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan
perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian
dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang
membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian,
perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan
pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti
itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada
penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering
digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang
telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video
game.
'Kecerdasan buatan' ini bukan hanya ingin mengerti apa
itu sistem kecerdasan, tapi juga mengkonstruksinya.
Tidak ada definisi yang memuaskan untuk 'kecerdasan':
1.
kecerdasan:
kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan menggunakannya
2.
atau
kecerdasan yaitu apa yang diukur oleh sebuah 'Test Kecerdasan'
Paham Pemikiran
Secara garis besar, AI terbagi ke dalam dua paham
pemikiran yaitu AI Konvensional dan Kecerdasan Komputasional (CI, Computational
Intelligence). AI konvensional kebanyakan melibatkan metode-metode yang
sekarang diklasifiksikan sebagai pembelajaran mesin, yang ditandai dengan
formalisme dan analisis statistik. Dikenal juga sebagai AI simbolis, AI logis,
AI murni dan AI cara lama (GOFAI, Good Old Fashioned Artificial Intelligence).
Metoda-metodenya meliputi:
1.
Sistem
pakar: menerapkan kapabilitas pertimbangan untuk mencapai kesimpulan. Sebuah
sistem pakar dapat memproses sejumlah besar informasi yang diketahui dan
menyediakan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pada informasi-informasi
tersebut.
2.
Petimbangan
berdasar kasus
3.
Jaringan
Bayesian
4.
AI
berdasar tingkah laku: metode modular pada pembentukan sistem AI secara manual
Kecerdasan komputasional melibatkan pengembangan atau
pembelajaran iteratif (misalnya penalaan parameter seperti dalam sistem
koneksionis. Pembelajaran ini berdasarkan pada data empiris dan diasosiasikan
dengan AI non-simbolis, AI yang tak teratur dan perhitungan lunak.
Metoda-metode pokoknya meliputi:
1.
Jaringan
Syaraf: sistem dengan kemampuan pengenalan pola yang sangat kuat
2.
Sistem
Fuzzy: teknik-teknik untuk pertimbangan di bawah ketidakpastian, telah
digunakan secara meluas dalam industri modern dan sistem kendali produk
konsumen.
3.
Komputasi
Evolusioner: menerapkan konsep-konsep yang terinspirasi secara biologis seperti
populasi, mutasi dan “survival of the fittest” untuk menghasilkan pemecahan
masalah yang lebih baik.
Metoda-metoda ini terutama dibagi menjadi algoritma
evolusioner (misalnya algoritma genetik) dan kecerdasan berkelompok (misalnya
algoritma semut)
Dengan sistem cerdas hibrid, percobaan-percobaan
dibuat untuk menggabungkan kedua kelompok ini. Aturan inferensi pakar dapat
dibangkitkan melalui jaringan syaraf atau aturan produksi dari pembelajaran
statistik seperti dalam ACT-R. Sebuah pendekatan baru yang menjanjikan
disebutkan bahwa penguatan kecerdasan mencoba untuk mencapai kecerdasan buatan
dalam proses pengembangan evolusioner sebagai efek samping dari penguatan
kecerdasan manusia melalui teknologi.
Filosofi
Perdebatan tentang AI yang kuat dengan AI yang lemah
masih menjadi topik hangat di antara filosofi AI. Hal ini melibatkan filsafat
budi dan masalah budi-tubuh. Roger Penrose dalam bukunya The Emperor's New Mind
dan John Searle dengan eksperimen pemikiran "ruang China" berargumen
bahwa kesadaran sejati tidak dapat dicapai oleh sistem logis formal, sementara
Douglas Hofstadter dalam Gödel, Escher, Bach dan Daniel Dennett dalam
Consciousness Explained memperlihatkan dukungannya atas fungsionalisme. Dalam
pendapat banyak pendukung AI yang kuat, kesadaran buatan dianggap sebagai urat
suci (holy grail) kecerdasan buatan.
Fiksi sains
Dalam fiksi sains, AI umumnya dilukiskan sebagai
kekuatan masa depan yang akan mencoba menggulingkan otoritas manusia seperti
dalam HAL 9000, Skynet, Colossus and The Matrix atau sebagai penyerupaan
manusia untuk memberikan layanan seperti C-3PO, Data, the Bicentennial Man, the
Mechas dalam A.I. atau Sonny dalam I, Robot. Sifat dominasi dunia AI yang tak
dapat dielakkan, kadang-kadang disebut "the Singularity", juga
dibantah oleh beberapa penulis sains seperti Isaac Asimov, Vernor Vinge dan
Kevin Warwick. Dalam pekerjaan seperti manga Ghost in the Shell-nya orang
Jepang, keberadaan mesin cerdas mempersoalkan definisi hidup sebagai organisme
lebih dari sekadar kategori entitas mandiri yang lebih luas, membangun konsep
kecerdasan sistemik yang bergagasan. Lihat daftar komputer fiksional (list of
fictional computers) dan daftar robot dan android fiksional (list of fictional
robots and androids).
Seri televisi BBC Blake's 7 menonjolkan sejumlah
komputer cerdas, termasuk Zen (Blake's 7), komputer kontrol pesawat bintang
Liberator (Blake's 7); Orac, superkomputer lanjut tingkat tinggi dalam kotak
perspex portabel yang mempunyai kemampuan memikirkan dan bahkan memprediksikan
masa depan; dan Slave, komputer pada pesawat bintang Scorpio.
Pembahasan Jurnal
Disini kami akan membahas salah satu jurnal yang kami
pilih untuk tugas softskill ‘Peng. Teknologi Sistem Cerdas’. Pada bahasan kali
ini kami akan membahas jurnal tentang “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit
ISPA Menggunakan Metode Faktor Kepastian”.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi beserta
aplikasinya disegala bidang tidak bisa lepas dari peranan perangkat komputer.
Di bidang kesehatan banyak memanfaatkan hasil perkembangan pengetahuan dan
teknologi dalam memberikan pelayanan kesehatan. Di bidang kesehatan juga tidak
lepas dari kebutuhan akan penggunaan sistem komputerisasi dalam mendukung
kegiatan operasionalnya. Hampir di semua bidang yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan, mulai melirik pemanfaatan komputer untuk meningkatkan
kinerjanya. Selama ini, sistem diagnosa penyakit bagi pasien masih harus
melibatkan dokter secara langsung dicatat dan dianalisa secara manual. Dengan
kondisi seperti ini tentunya akan menimbulkan banyak kendala bagi tenaga
pelayanan kesehatan bahkan tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan
kesalahan atau berbedanya diagnosa penyakit yang dialami pasien.
Salah satu alternatif untuk mengatasi kendala tersebut
adalah suatu sistem pakar yang dapat mendiagnosis penyakit menggunakan metode
kepastian. Dengan alternatif ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja
pelayanan kesehatan. Salah satu cabang dari AI (Artificial Intelligence) adalah
Sistem Pakar. Sistem Pakar merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pemikiran
dan pengetahuan manusia ke dalam program komputer, agar program di komputer
tersebut dapat menyelesaikan masalah yang spesifik seperti yang biasa dilakukan
oleh para ahli atau pakar.
Diagnosa penyakit dengan menggunakan sistem pakar akan
mencatat gejala-gejala dari pasien dan akan mendiagnosa jenis penyakit yang
berbasis pada komputer sehingga dapat membantu pihak-pihak terkait dalam
melakukan diagnosa penyakit bagi pasien tersebut.
TUJUAN
PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
Membangun
suatu sistem diagnosa penyakit khususnya penyakit saluran pernapasan atas
dengan suatu program komputer
2.
Memudahkan
tenaga pelayanan kesehatan dalam melakukan diagnosa penyakit khususnya infeksi
saluran pernapasan atas.
MANFAAT
PENELITIAN
Dari hasil penelitian diharapkan :
1.
Dapat
meningkatkan mutu / kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien serta
ketepatan hasil diagnosanya.
2.
Dapat
memudahkan tenaga pelayanan kesehatan dalam melakukan diagnosa penyakit
khususnya infeksi saluran pernapasan atas.
PEMBAHASAN
Pada bagian akan dijelaskan logika bagaimana hubungan
antara hasil analisa dan desain program diagnosa penyakit ISPA ini dapat
bekerja, dengan memberikan tampilan form-form yang telah dibuat. Implementasi
merupakan tahap dimana sistem siap dioperasikan pada tahap yang sebenarnya,
sehingga akan diketahui apakah sistem yang telah dibuat benar-benar sesuai
dengan tujuan yang diinginkan.
Form Menu Utama
Form menu utama ini merupakan tampilan utama dari
program sistem pakar diagnosa penyakit infeksi saluran pernapasan akut dengan
menggunakan metode Faktor kepastian. Dimana form menu utama ini memuat
informasi seluruh menu yang dapat diakses oleh user yaitu admin, pakar dan
staf. Beberapa menu yang ada adalah sebagai berikut :
1.
Sistem terdiri dari : Tambah
User, Hapus User, Ganti Password dan Log Out.
a.
Log
Out digunakan untuk keluar dari hak akses dari user yang sedang aktif/login,
agar tidak ada user lain yang menggunakannya.
b.
Sistem
ini hanya dapat digunakan oleh admin, kecuali untuk menu log out-nya.
2.
Pakar terdiri dari : input data
penyakit, edit data penyakit, input data gejala, input data kepastian.
3.
Diagnosa terdari dari : input data
pasien, edit data pasien, pencarian data pasien, Konsultasi, Sejarah
konsultasi.
4.
Laporan terdiri dari : laporan
pasien secara perorangan, laporan pasien keseluruhan, dan laporan data
penyakit.
5.
Keluar terdiri dari : keluar
program, lisenced program dan tentang author.
Form Input Data Pasien
Form ini digunakan untuk input data pasien. Untuk
menginputkan data pasien dimulai dengan mengisi semua kolom sesuai dengan data
pasien yang bersangkutan, dimulai dari kode pasien, nama, alamat, telepon,
jenis kelamin, usia dan golongan darah. Setelah data terisi semuanya maka tekan
tombol “Simpan” untuk menyimpan. Apabila data yang telah dimasukkan tidak jadi
disimpan maka tombol “Batal” dapat ditekan. Tombol “Keluar” digunakan untuk
keluar dari form.
Form Edit Data Pasien
Form ini digunakan untuk melakukan perubahan data
pasien maupun penghapusan datanya secara permanen dari sistem. Proses ini
diawali dari memasukkan data kode pasien, jika kode pasiennya benar maka data
pasien akan ditampilkan dan dapat dilakukan perubahan. Tombol “Simpan”
digunakan untuk menyimpan hasil perubahan ke dalam sistem. Tombol “Hapus”
digunakan untuk menghapus data pasien dari sistem. Tombol “Batal” digunakan
untuk membatalkan proses perubahan dan penghapusan data. Tombol “Keluar”
digunakan untuk keluar dari form ini.
Form Pencarian Data Pasien
Form ini digunakan untuk mencari data pasien yang
melakukan konsultasi. Dimulai dengan memasukkan nama pasien yang akan dicari
dan kemudian diklik tombol “Cari”. Data pasien yang ditemukan akan ditampilkan
pada bagian kolom grid. Tombol “Keluar” digunakan untuk keluar dari form ini.
Form Input Data Penyakit
Pada form input data penyakit, untuk menginputkan data
penyakit dimulai dengan mengisi semua kolom sesuai dengan data penyakit yang
ada, dimulai dari kode penyakit, nama penyakit, definisi, penyebab dan penanganannya.
Setelah data terisi semua maka tekan tombol “Simpan” untuk menyimpan data
tersebut ke dalam sistem. Apabila datanya tidak jadi disimpan maka tekan tombol
“Batal” untuk membatalkan. Tombol “Keluar” digunakan untuk keluar dari form
tersebut.
Form Data Gejala Penyakit
Form ini digunakan untuk memasukkan tentang data gejala. Pada form gejala
penyakit ini, untuk menginputkan
data gejala dimulai dengan mengisi
semua kolom sesuai data gejala yang ada,
dimulai dari kode gejala lalu nama gejala. Jika kode gejala sudah ada maka dapat dilakukan perubahan maupun penghapusan data. Daftar gejala
dapat dilihat pada kolom grid.
Tombol “Simpan” digunakan untuk menyimpan
data gejala baru maupun data yang sudah dilakukan
perubahan. Tombol “Hapus” digunakan untuk
menghapus data gejala. Tombol “Batal” digunakan
untuk membatalkan proses pengisian, perubahan
maupun penghapusan data. Tombol “Keluar”
digunakan untuk keluar dari form ini.
Form Konsultasi
Pada form konsultasi digunakan bagi pasien untuk mendiagnosa penyakitnya
berdasarkan gejala-gejala yang
diderita. Pada form ini terdapat 2 bagian
tabsheet yang saling berkaitan, yaitu : konsultasi penyakit dan hasil diagnosa penyakit.
1.
Konsultasi
Penyakit
Setelah pengisian form pendaftaran,
maka form konsultasi akan ditampilkan untuk memulai konsultasi bagi pasien yang
sudah terdaftar saat ini. Untuk memulai konsultasi masukkan gejala yang
dirasakan melalui lookup yang telah tersedia, untuk menambahkan gejala yang
lainnya tekan tombol “Gejala Lain” dan ulangi proses sebelumnya. Setelah data
gejala yang dirasakan pasien dianggap sudah selesai maka tekan tombol hasil.
2.
Hasil
Diagnosa Penyakit
Setelah pengisian form konsultasi,
maka form hasil konsultasi akan ditampilkan, untuk melihat hasil konsultasi
tekan tombol “Lihat”. Sedangkan untuk mencetak tekan tombol “Cetak”. Tombol
“Keluar” digunakan untuk menutup form ini.
Form Laporan Pasien Perorangan
Pada form ini digunakan untuk mencetak laporan pasien perorangan, dimulai
dengan memasukkan kode pasien maka
nama pasien akan muncul otomatis. Tombol “Lihat” digunakan untuk melihat
laporannya terlebih dahulu sebelum dicetak. Tombol “Cetak” akan melakukan
proses pencetakan langsung melalui printer yang sudah terpasang.
Form Laporan Pasien Keseluruhan
Laporan pasien secara keseluruhan digunakan untuk melihat data pasien yang melakukan konsultasi diagnosa penyakit infeksi
saluran pernapasan akut. Tombol
“Lihat” digunakan untuk melihat
laporannya terlebih dahulu sebelum dicetak.
Tombol “Cetak” akan melakukan proses pencetakan langsung melalui printer untuk dicetak ke kertas.
Form Laporan Data Penyakit
Laporan data penyakit digunakan untuk mencetak data
penyakit keseluruhan yang sudah tersimpan dalam sistem. Tombol “Lihat”
digunakan untuk melihat laporannya terlebih dahulu sebelum dicetak. Tombol
“Cetak” akan melakukan proses pencetakan langsung melalui printer ke media
kertas.
PENGUJIAN
SISTEM
Sebelum program diterapkan atau diimplementasikan maka program harus bebas terlebih dahulu dari kesalahan ataupun bug. Kesalahan program yang
mungkin terjadi antara lain kesalahan
penulisan bahasa, kesalahan sewaktu proses
atau kesalahan logika. Setelah program bebas dari kesalahan, program dites dengan memasukkan data untuk diolah. Hasil program yang
sesuai dengan desainnya akan
menghasilkan sistem yang sesuai dengan kebutuhan pemakai.
PENGUJIAN
DATA
Pengujian data dilakukan untuk mengetahui keakuratan program dalam
imlementasinya. Jika data yang
dimasukkan belum mendekati fakta dari penyakit
sebenarnya maka program harus dapat menyimpulkan
kemungkinan penyakit lain.
Dapat dicontohkan sebagai berikut, jika gejala penyakit pnemonia adalah
sebagai berikut :
a.
Demam,
berkeringat.
b.
Lesu,
lemah.
c.
Batuk
dengan/tanpa dahak. Dahak biasa berwarna kuning/hijau atau dengan bercak darah.
d.
Nafas
cepat, sesak nafas, nyeri jika bernafas. mengantuk, terutama pada usia lanjut
dan penderita sakit berat.
Jika salah satu data tidak dimasukkan misalnya nyeri
jika bernafas dan cepat mengantuk tidak dimasukkan maka sistem akan memberikan
alternatif pilihan penyakit yang lain, begitu juga sebaliknya.
Pendapat tentang Jurnal
diatas
Dengan adanya Sistem Pakar yang di gunakan untuk
mendiagnosa penyakit ISPA maka kemungkin untuk penyembuhan pasien yang
menderita penyakit ISPA akan lebih tertolong. Dan juga adanya Sistem Pakar yang
di gunakan dalam bidang kedokteran maka bukan hanya penyakit ISPA yang bisa di
diagnosa, berbagai penyakit pun bisa di diagnosa dengan memanfaatkan teknologi
AI (Artificial Intelegence).
Dalam pembuatan program sistem pakar ini masih banyak
terdapat kekurangannya sehingga masih harus dilakukan beberapa perbaikan.
Misalnya untuk menjaga dan memelihara keakuratan data maka perlu diadakan
pengecekan data secara berkala, agar program sistem pakar ini dapat dikembangkan
lagi maka seorang pemrogram harus dapat melakukan riset baik melalui seorang
ahli yang sudah menguasai di bidang kesehatan ataupun melalui studi pustaka.
Sistem pakar diagnosa infeksi saluran pernafasan akut
yang telah dirancang tidak sepenuhnya dapat menggantikan peran seorang dokter
dalam melakukan penarikan kesimpulan nama penyakit. Tetapi sistem yang telah dirancang
ini mampu memberikan kesimpulan berdasarkan
ketetapan yang telah dimasukkan seorang
dokter kedalam sistem ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar